Para pengamat mengklasifikasi periode ini sebagai Negara Intelijen. Jenderal Soeharto yang berlatarbelakang militer menjadikan intelijen sebagai instrumen untuk mengendalikan lawan-lawan politik yang mencoba menentang kebijakannya. The civilian-managed Ministry of Defense proposed to President Soekarno to kind a strategic intelligence organization using a “civil character,” which did ... https://paulv864wfe0.ssnblog.com/profile